Ketika Rasulullah S.A.W di kediaman
seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar
rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan
membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian
siapa yang memanggil?” Sahabat menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat
Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku
membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar,
bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih
baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk
ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu
dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di
janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat
seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad.
Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam
hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku
datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah
mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk
mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu
dalam menggoda manusia. Jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi
kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan
dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang
mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku
akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar
menimpaku daripada cacian musuh.”
Maka terjadilah percakapan antara
Rasulullah dengan Iblis. Rasulullah memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar
orang-orang yang dibenci Iblis, amalan-amalan yang paling tidak disukai iblis
dan manusia yang menjadi teman iblis. Berikut petikan dialognya.
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada
Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan
orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan
dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah
mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak
mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi
pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari
tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa
jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya
aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun
malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku
selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan
mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat
seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x
kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa ?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia
berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas
api.”
“Jika ia bersedekah? ”
“Itu sama saja orang tersebut membelah
tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan
baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak
akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah
akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam. ”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam. ”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar. ”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah. ”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“ Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di
musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu
wahai Iblis?”
“Pemakan riba. ”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri .”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling
membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya
dengan sengaja.”
Begitulah percakapan antara Rasulullah
dengan iblis. Meski aku sendiri belum tahu kesahihan hadits ini, tapi aku yakin
cerita ini banyak manfaatnya. Semoga bisa jadi pelajaran bagi kita agar
senantiasa mawas diri dan berhati-hati terhadap semua tindakan sehingga kita
bukan termasuk orang-orang yang menjadi temannya iblis. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar